
Kesehatan masyarakat berada di bawah tekanan. Di seluruh sistem layanan kesehatan di seluruh dunia, pendanaan menurun, tenaga profesional yang kelelahan meninggalkan bidangnya, dan badan legislatif negara bagian AS menarik kembali otoritas hukum yang diperlukan. Pada saat yang sama, wabah penyakit seperti campak dan demam berdarah semakin meningkat, sehingga menambah urgensi dan tanggung jawab terhadap pekerjaan ini. Pada tahun 2025, tekanan-tekanan ini akan memulai transformasi epidemiologi, mendorong bidang epidemiologi untuk mengadopsi inovasi agar lebih efisien dan efektif dalam mengendalikan wabah.
Pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang luar biasa bagi tenaga kesehatan masyarakat, yang telah melakukan respons pandemi yang bersejarah. Krisis yang berkepanjangan ini mengungkapkan banyak kesenjangan dalam angkatan kerja yang berada di bawah tekanan yang sangat besar.
Sayangnya, pandemi ini bukanlah ancaman kesehatan masyarakat yang pertama dan terakhir yang melemahkan pertahanan kita. Secara historis, ancaman penyakit menular yang besar rata-rata muncul setiap dua tahun sekali. Bahkan saat ini, virus flu burung A (H5N1) telah memperluas jejak geografis dan spesies inangnya selama bertahun-tahun. Berdasarkan beberapa penilaian, dunia saat ini lebih dekat dengan pandemi flu dibandingkan sebelumnya.
Dengan tekanan-tekanan ini, kesehatan masyarakat tidak punya pilihan selain beradaptasi. Meskipun teknologi baru seperti platform vaksin mRNA dan pengujian di rumah memperluas persenjataan kita dalam melawan wabah, kita tidak bisa hanya mengandalkan tindakan pencegahan biomedis ini.
Sumber inovasi paling signifikan yang belum dimanfaatkan terletak pada praktik kesehatan masyarakat itu sendiri. Perkembangan paling menjanjikan yang muncul dari tantangan-tantangan ini adalah penerapan prinsip-prinsip keandalan yang lebih tinggi sebagai standar operasional baru. Prinsip-prinsip ini berasal dari industri yang tidak memberikan toleransi terhadap kecelakaan dan kesalahan, seperti eksplorasi ruang angkasa dan penerbangan komersial.
Kesehatan masyarakat, khususnya epidemiologi, mulai melakukan reorientasi dari pendekatan khusus untuk merespons wabah ke arah proses terstruktur yang merupakan karakteristik industri dengan keandalan tinggi. Komitmen terhadap perbaikan terus-menerus, pemantauan kinerja berbasis data dan metrik, serta penerapan prosedur operasi standar merupakan ciri-ciri keandalan yang tinggi. Praktik-praktik ini memungkinkan organisasi untuk menjaga keselamatan dan efektivitas, bahkan dalam lingkungan yang kompleks dan berisiko tinggi.
Meskipun kita masih dalam tahap awal transformasi ini, tekanan yang terjadi dalam lima tahun terakhir akan mempercepat penerapan keandalan yang tinggi di tahun mendatang. Beberapa keberhasilan awal sudah terlihat jelas. Misalnya saja, program CDC yang bertanggung jawab dalam menanggapi wabah penyakit bawaan makanan telah mengalami kemajuan yang signifikan. Mereka secara agresif menerapkan pengurutan seluruh genom untuk mengidentifikasi sumber wabah dan mengembangkan serangkaian model praktik terbaik untuk mendukung pejabat negara bagian dan lokal dalam penyelidikan mereka. Transformasi ini telah meningkatkan keberhasilan investigasi, yang berarti bahwa sumber wabah kini lebih mungkin teridentifikasi secara pasti. Sebaliknya, sebelum adanya perubahan ini, asal muasal banyak wabah masih belum terselesaikan.
Epidemiologi berada pada titik kritis. Menghadapi penurunan sumber daya, kelelahan staf, dan meningkatnya wabah penyakit, bidang ini didorong untuk berinovasi. Penerapan prinsip-prinsip keandalan tinggi, yang dipinjam dari industri di mana kegagalan bukanlah suatu pilihan, kini muncul sebagai solusi yang menjanjikan. Pergeseran ini sudah membuahkan hasil, seperti halnya penyelidikan penyakit bawaan makanan. Dengan menerapkan proses yang terstruktur dan terus ditingkatkan serta teknologi mutakhir, kesehatan masyarakat akan meningkatkan kemampuannya dalam mengidentifikasi dan mengendalikan wabah penyakit. Transformasi ini menjanjikan pendekatan yang lebih efisien dan efektif untuk menjaga kesehatan masyarakat dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang.